Breaking News
Loading...
Tuesday, November 25, 2014

Cara Mencegah dan Mengatasi Epilepsi

7:45 AM

mencegah epilepsi

Epilepsi adalah gangguan atau berhentinya fungsi otak secara mendadak dan berkala (dapat muncul sewaktu-waktu) yang disebabkan oleh lepasnya muatan listrik secara berlebihan dan tidak teratur pada sel-sel otak secara tiba-tiba, sehingga penerimaan dan pengiriman rangsang antara bagian-bagian otak dan dari otak ke bagian-bagian tubuh lain jadi terganggu.

Beberapa faktor penyebab maupun faktor risiko yang bisa menimbulkan epilepsi antara lain; trauma kepala, demam tinggi, stroke, keracunan, tumor otak, masalah jantung dan pembuluh darah, gangguan keseimbangan elektrolit, infeksi (meningitis/radang selaput otak dan ensefalitis/radang otak).

Ada berbagai macam ekspresi atau gejala serangan epilepsi seperti kejang, gerakan tidak normal, dan aneh. Satu hal yang harus diingat, bahwa epilepsi tidak selalu harus berarti kejang dan sebaliknya, kejang juga belum tentu epilepsi. Gerakan yang timbul bisa hanya sebagai gerakan melamun saja, misalnya tiba-tiba penderita menghentikan kegiatannya dan bola matanya seolah-olah memandang jauh kedepan sampai gerakan aneh seperti gerakan melingkar, kepala miring dan lengan lurus (keadaan ini disebut versif). Ada pula ekspresi serangan berupa nyeri (pada kepala, lengan, punggung, dll), baal/kesemutan, gangguan kesadaran, pelo, ngompol, muntah, berkeringat, atau mimisan.

Pertolongan Pertama Pada Penderita Epilepsi

Bagaimana cara mengatasi orang yang terserang epilepsi? Apa yang harus Anda lakukan apabila di sekitar Anda ada orang yang mengalami epilepsi yang disertai dengan hilangnya kesadaran? Berikut ini adalah pertolongan pertama yang harus dilakukan bila seseorang di dekat Anda mengalami kejang.
  1. Jangan takut, jangan panik, utamakan keselamatan dan bertindak tenang. Segera amankan penderita dengan mengamankan dari benda-benda berbahaya, mengamankan dari benturan (terutama bagian kepala), dan lain sebagainya.
  2. Bila penderita muntah atau mengeluarkan banyak liur, miringkan kepala penderita ke salah satu sisi, agar lidah penderita tidak menutupi jalan pernapasan dan longgarkan baju yang terlalu ketat agar penderita mudah bergerak dan bernapas.
  3. Biarkan penderita bergerak semaunya dan jangan memasukkan apapun ke dalam mulut penderita, karena gigi penderita epilepsi bisa patah jika pada mulut penderita dimasukkan benda-benda keras serta bisa menutupi jalan pernapasannya.
  4. Cegah jangan sampai lidah penderita tergigit saat kejang, dan Amankan penderita dari lingkungan yang membahayakan dirinya.
  5. Observasi kondisi kejang. Perhatikan keadaan kesadaran, warna wajah, posisi mata, pergerakan keempat anggota gerak, dan suhu tubuh, waktu saat kejang mulai dan berakhir, serta lamanya kejang.
  6. Tetap di samping penderita sampai keadaan penderita pulih sepenuhnya. Bila setelah kejang berakhir tidak ada keluhan atau kelemahan, maka penderita dapat dikatakan telah pulih. Namun bila penderita mengalami sakit kepala, terlihat kosong atau mengantuk, biarkan penderita melanjutkan istirahatnya. Jangan mencoba memberi stimulasi pada penderita jika keadaan penderita belum sepenuhnya sadar. Biarkan dia kembali pulih dengan tenang.
  7. Biarkan penderita istirahat karena setelah kejadian penderita akan bingung dan lelah. Laporkan kepada orang-orang di sekitar atau yang berwenang agar dilanjutkan dengan menghubungi keluarga/kerabat atau dokter. Jika penderita mengalami cidera atau terjadi serangan susulan terus menerus segera bawa ke dokter, puskesmas, klinik atau rumah sakit terdekat.
Untuk langkah pencegahan epilepsi, sebaiknya jauhkan penderita dari pekerjaan yang dapat membahayakan dirinya seperti menyetir mobil, berenang tanpa di dampingi, serta pekerjaan yang menggunakan api atau mesin yang bergerak. Anda juga bisa menggunakan obat herbal epilepsi jika diperlukan untuk membantu meringankan sekaligus mengobati epilepsi. Itulah Cara Mencegah dan Mengatasi Epilepsi yang bisa saya sampaikan, semoga bermanfaat dan bisa membantu.

0 comments:

Post a Comment

 
Toggle Footer