Demam berdarah dengue (DBD) atau istilah kedokterannya Dengue Hemorrhagik Fever (DHF) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus bernama Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes, khususnya Aedes aegypti betina. Jumlah kasus DBD utamanya meningkat pada musim hujan, dimana sumber air bersih tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes tersedia dimana-mana. Untuk itu perlu dilakukan program pembersihan lingkungan.
Nyamuk aedes menularkan virus yang berada dalam air liurnya dengan cara menggigit manusia di waktu siang hari, kemudian air liur yang terdapat virus dengue tersebut menyebar ke seluruh jaringan tubuh manusia dan mengakibatkan sel darah putih memproduksi banyak protein untuk menimbulkan gejala. Sebenarnya demam berdarah dengue adalah fase lanjutan dari demam dengue. Pada demam dengue stadium pertama belum terjadi perdarahan secara spontan seperti mimisan, petekie atau bintik-bintik merah pada kulit.
Pencegahan penyakit demam berdarah sangat bergantung pada pengendalian vektornya (pembawa) atau penyebab demam berdarah, yaitu nyamuk Aedes aegypti. Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang tepat, baik dari segi lingkungan, biologis, maupun secara kimiawi. Berikut beberapa Tips Cara Mencegah Penyakit DBD yang bisa Anda lakukan.
1. Lingkungan
Metode lingkungan untuk mengendalikan nyamuk Aedes antara lain dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), pengelolaan sampah padat, mengubah tempat perkembangbiakan nyamuk hasil samping dari kegiatan manusia, dan perbaikan desain rumah.
PSN pada dasarnya merupakan pemberantasan jentik atau mencegah agar nyamuk tidak bisa berkembang biak. Pada dasarnya PSN ini dapat dilakukan dengan:
- Menguras bak mandi dan tempat-tempat penampungan air sekurang-kurangnya seminggu sekali. Ini dilakukan atas dasar pertimbangan, bahwa perubahan telur agar berkembang menjadi nyamuk adalah 7-10 hari.
- Menutup rapat tempat penampungan air seperti tempayan/gentong, drum, dan tempat air lain dengan tujuan agar nyamuk tidak bisa bertelur pada tempat-tempat tersebut.
- Mengganti air pada vas bunga dan tempat minum hewan peliharaan seperti burung setidaknya seminggu sekali.
- Membersihkan pekarangan dan halaman rumah dari barang-barang bekas terutama yang berpotensi menjadi tempat berkembangnya jentik-jentik nyamuk, seperti sampah kaleng, botol pecah, dan ember plastik.
- Menutup lubang-lubang pada pohon terutama pohon bambu dengan menggunakan tanah.
- Membersihkan air yang tergenang di atap rumah dan membersihkan saluran pembuangan airnya jika salurannya tersumbat oleh sampah-sampah dari daun.
2. Biologis
Pengendalian secara biologis adalah dengan mengendalikan perkembangan nyamuk dan jentiknya dengan cara menggunakan hewan atau tumbuhan, seperti memelihara ikan cupang pada kolam atau menambahkan bakteri Bt H-14 pada kolam.
3. Kimiawi
Pengendalian secara kimiawi merupakan cara pengendalian serta pembasmian nyamuk dan jentiknya dengan cara menggunakan bahan-bahan kimia, cara pengendalian ini antara lain dengan:
- Melakukan penyemprotan insektisida melalui pengasapan atau fogging dengan menggunakan malathion dan fenthion, karena sangat berguna untuk mengurangi kemungkinan penularan nyamuk Aedes aegypti sampai batas tertentu.
- Menaburkan bubuk abate (temephos) atau altosid 2-3 bulan sekali pada tempat-tempat penampungan air, seperti gentong air, vas bunga, kolam, dan lain-lain.
Cara mencegah penyakit demam berdarah yang paling mudah namun efektif adalah dengan mengombinasikan cara-cara di atas yang sering orang sebut dengan 3M plus, yaitu Menutup tempat penampungan air, Menguras bak mandi dan tempat penampungan air sekurang-kurangnya seminggu sekali, dan Menimbun sampah-sampah yang berpotensi sebagai tempat perkembangan jentik-jentik nyamuk.
Pencegahan plus nya dapat dilakukan dengan cara memelihara ikan pemakan jentik-jentik nyamuk seperti yang sudah disebutkan di atas, menggunakan kelambu saat tidur, menggunakan lotion anti nyamuk, memasang obat nyamuk, dll. Jika sudah terlanjur terserang DBD segeralah lakukan pengobatan, baik dengan menggunakan pengobatan medis atau dengan menggunakan obat demam berdarah herbal.
Sumber: ilmukesmas.com
0 comments:
Post a Comment